Dalam peringatan Haul Akbar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ke 213, transportasi jalur sungai menjadi alternatif pengurai kepadatan jamaah yang ingin menuju Kubah Datu Kelampayan, di Desa Kelampayan, Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar, Senin (10/06).
Selain menjadi alternatif pengurai kepadatan, transportasi jalur sungai yang meliputi kapal-kapal angkut berukuran kecil hingga sedang, seperti Kelotok (perahu mesin – red), sampan (jukung -red), juga menjadi salah satu pilihan melepas penat setelah menembus kerumunan jamaah.
Karena selain dapat duduk bersantai, para jamaah juga dapat menikmati pemandangan susur sungai sambil ber-swafoto.
Menurut salah seorang jamaah asal Kota Samarinda, Fikri menuturkan, dipilihnya transportasi sungai berupa kelotok sebagai alternatif penyeberangannya dari Desa Teluk Selong menuju Desa Dalam Pagar, terbilang cukup efesien, karena dapat mempersingkat jarak dan waktu.
“Tadi saya diarahkan para petugas haul untuk menyeberang menggunakan kapal kelotok, walaupun disana ada jembatan, penyeberangan ini dinilai lebih efesien karena dapat mempersingkat jarak tempuh,” ujarnya
Sementara itu, salah satu Pengemudi Kapal Penyebrangan Sungai, Adrian mengungkapkan dirinya menyediakan jasa penyebrangan sungai untuk para jamaah Haul Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari sejak tahun 2014 dan rutin dilaksanakan setiap tahunnya atas inisiatif pribadi.
“Kebetulan kemarin saya habis mengantar penumpang untuk berziarah keliling, jadi daripada saya langsung pulang, lebih baik saya singgah disini menghadiri haul, dan membantu jamaah yang ingin menyebrangi sungai,” katanya.
Mengingat akan hal tersebut, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar membentuk tim untuk melakukan pengawasan menggunakan speadboat yang berpatroli dikawasan titik-titik antar-jemput penyebrangan transportasi sungai.
Comments