Berita UtamaPeristiwa

Kecam Pernyataan Presiden Perancis, Ratusan Massa Di Kalsel Desak Indonesia Bersikap Tegas

0

BANJARMASIN, REPORTASE9.COM – Ratusan Umat Muslim bersatu membentuk massa aksi gabungan yang terdiri dari Pemuda Islam, Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa Lembaga Swadya Masyarakat (LSM) Kalimantan Selatan guna menggelar aksi bela kehormatan Nabi Muhammad SAW di ruas Jalan Lambung Mangkurat, depan Kantor DPRD Kalsel, Senin (09/11).

Aksi tersebut sebagai bentuk kecaman terhadap pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron beberapa waktu lalu yang dianggap telah menghina agama Islam serta terjadinya penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui penerbitan karikatur di majalah Satire Charlie Hebdo, Perancis.

Mewakili masa aksi, Ketua DPD Pemuda Islam Kalsel, H.Muhammad Hasan mengungkapkan, bahwa mereka meminta kepada DPRD Provinsi Kalsel untuk memenuhi tuntutan mereka, yakni memboikot semua produk yang berasal dari Perancis.

“Jadi semua produk Perancis kami harapkan agar tidak dibeli oleh masyarakat Kalsel,” ujar Hasanudin.

Hasanudin menambahkan, bahwa hal itu sebagai bentuk pembelaan mereka terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebab, menurut dia, pemuatan karikatur Nabi SAW di majalah satire Charlie Hebdo dan pemasangan karikatur secara terbuka di Gedung Pemerintah Prancis di Paris, merupakan bentuk penghinaan.

“Kami meminta Indonesia sebagai Negara terbesar umat muslim di dunia untuk bersikap tegas, memutus hubungan diplomatik dengan Perancis serta memboikot produk dari Negara Perancis,” tegas M Hasan, saat berorasi di depan Gedung DPRD Kalsel.

Ditambahkan Samsul Ma’arif, perwakilan aksi lainnya, melalui aksi tersebut mereka ingin memberikan pembelajaran kepada pemerintah Perancis agar tidak lagi mengulang penghinaan terhadap junjungan umat muslim, Nabi Muhammada SAW.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW sangat mulia dan tidak bisa digambarkan wajahnya. Sehingga apabila terjadi penggambaran terhadap beliau menurutnya akan menimbulkan perbedaan penggambaran wajah-wajah Muhammad SAW di mana-mana. Dan Islam tentu sangat melarang hal ini.

“Sebelum diciptakannya manusia, langit dan bumi beserta isinya, Surga dan Neraka, nur Muhammad sudah diciptakan oleh Allah SWT. Itu artinya posisi sangat mulia, tidak bisa digambarkan, tidak bisa direka-reka oleh siapapun,” jelas pria yang akrab disapa Acul ini.

Selain menyuarakan pemboikotan produk Perancis, massa aksi juga menuntut melalui DPRD Provinsi Kalsel agar pemerintah pusat memutus hubungan diplomatik dengan negara Perancis.

Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi Kalsel H A M Rozaniansyah yang menemui massa aksi menyatakan akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada dewan di Rumah Banjar yang kebetulan pada kesempatan aksi tersebut berada di luar daerah sehingga tidak bisa menemui massa aksi.

Ia pun menegaskan mendukung masyarakat muslim untuk membela Nabi Muhammad SAW, karena sebagai umat muslim tentu saja wajib membelanya.

Untuk itu, kata Rozaniansyah, nanti apa yang disampaikan melalui aspirasi masyarakat ini akan disampaikan kepada unsur pimpinan DPRD Kalsel.

“Hari ini saya terima surat pernyataan sikap warga muslim di Kalsel ini”, kata Rozaniansyah.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama