Daerah

Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Banjar Berkaitan Erat Klaster Pasar Banjarmasin

0

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Banjar mengungkapkan terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Labupaten Banjar, Senin (11/05).

Melalui Video Teleconference Juru Bicara GTPP Covid-19 Banjar, Diauddin mengatakan terjadinya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Banjar masih berkaitan erat dengan klaster salah satu pasar di Kota Banjarmasin.

“Terjadi kenaikan yang sangat jauh. Saya lupa jumlah terakhir, yang pasti hari ini ada tambahan 3 kasus positif,” ujarnya.

Penambajan tersebut terjadi pada 1 keluarga, yaitu ibu, anak dan menantu dari pasien positif.

“Yang terjadi ditempat kita rata-rata tertular dari Banjarmasin. Karena itu kami meminta agar warga kita sementara waktu ini jangan lagi nekat berbelanja ke pasar di Banjarmasin untuk mencegah diri terpapar Covid-19” ungkap Diauddin.

Kadinkes Banjar ini mengatakan walau selama pelaksanaan PSBB di Kota Banjarmasin sudah ada pasar yang ditutup, sebagian pasar masih buka dan menjadi tempat penularan terbanyak di Banjarmasin.

“Sementara untuk kontak erat resiko tinggi tak ada kenaikan signifikan, karena penularan Covid-19 yang terjadi sekarang terjadi pada 3 keluarga yang memiliki usaha di Banjarmasin, total ada 9 orang yang dinyatakan positif,” jelasnya.

Sementara untuk permohonan untuk penutupan operasional salah satu cabang Bank milik pemerintah di Gambut akibat Satpam yang tertular Covid-19, Diauddin mengaku belum mendapatkan laporan.

“Kemungkinan alamat yang bersangkutan bukan di Kabupaten Banjar sehingga kita belum mendapatkan informasi pastinya. Apalagi beberapa hari ini kami sedang diributkan aduan pasien yang beralamat di Banjarmasin tapi mengungsi ke wilayah kita, banyak pertanyaan masuk ke tempat kami. Tapi tetap mereka dipantau oleh pihak terkait dari Banjarmasin,” katanya.

Pemantauan pasien Covid-19 yang tanpa gejala dan suspect Covid-19 pun jelas Diauddin tidak seperti pemantauan kesehatan pada umumnya, tapi lebih pada pertanyaan mengenai kondisi umum yang bersangkutan.

“Sesuai dengan Protap yang berlaku di masa wabah seperti itu, kita hanya menanyakan kondisi umum saja dan mereka diberikan obat-obatan atau vitamin. Kecuali jika ada keluhan berat maka akan ada tindakan penjemputan,” pungkasnya.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah