Berita UtamaDaerahEkonomi

Kampung Purun, Wujud Kepedulian Nadjmi Tingkatkan Perekonomian

0

Kampung Purun merupakan salah satu destinasi wisata perkampungan tematik Kota Banjarbaru yang menyediakan berbagai hasil kerajinan berbahan dasar tanaman Purun, mulai dari Kipas Tangan, Tikar, Topi, hingga Tas dapat ditemukan di area perkampungan yang terletak di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Kampung Purun sendiri pertama kali dicanangkan oleh Lurah Palam, Muhammad Adi Adrian yang berinisiatif untuk memaksimalkan tanaman purun yang berlimpah ruah di wilayah Kelurahan Palam, tepatnya di daerah rawa dan bekas galian PT. Galuh Berlian, sekitar tahun 2016 lalu.

Awalnya, masyarakat Kelurahan Palam hanya mengumpulkan tanaman purun basar dalam bentuk terikat atau tergulung yang kemudian dijual denga harga yang relatif murah kepada pengumpul untuk dikirim ke luar daerah.

Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani

Melihat kondisi tersebut, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani mengungkapkan langsung memfasilitasi keinginan dari Lurah Palam yang berkeinginan memaksimalkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dengan mendeklarasikan Kampung Purun sebagai salah satu landmark Kelurahan Palam.

Semula masyarakat hanya berfikir untuk mengumpulkan dan menjual langsung tanaman Purun tersebut, berubah menjadi mengumpulkan, mengolah dan menjual. Sehingga tanaman purun yang sebelumnya bernilai relatif murah, kini memiliki nilai ekonomi yang cukup bagus.

“Untuk peran Pemerintah Kota Banjarbaru sendiri, kita memfasilitasi dan membantu segala keperluan yang diperlukan masyarakat mewujudkan Kampung Tematik yakni Kampung Purun, seperti mengadakan pelatihan, mengadakan alat penumbuk purun, hingga kegiatan promosi,” ujar Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani.

Selain itu, Nadjmi Adhani juga mengungkapkan sejak dicanangkan sebagai Kampung Purun, hasil kerajinan purun yang ada di Kelurahan Palam terus menunjukkan eksistensi dan perkembangannya. Bahkan nama Kampung Purun Kota Banjarbaru kini telah dikenal, baik di Nasional bahkan Internasional.

“Hasil kerajinan-kerajinan Purun yang ada di Kampung Purun kini telah diakui kualitasnya, baik di Nasional maupun didunia internasional. Hal tersebut, lantaran hasil kerajinan purun telah diikut sertakan dalam event nasional hingga pameran di Luar Negeri,” ucapnya

Terkait akan hal tersebut, Salah seorang pengrajin Purun Kelompok Galueh Tjempaka, Aminah (33) mengatakan perkembangan Kampung Purun tidak lepas dari peran Pemerintah Kota Banjarbaru dalam mempromosikan hasil kerajinan purun yang ada di Kelurahan Palam.

pengrajin Purun Kelompok Galueh Tjempaka, Aminah (33)

Peran serta tersebut, diantaranya adalah memberikan pelatihan-pelatihan, memberikan bantuan alat penumbuk purun, hingga melakukan promosi wisata dan pengenalan hasil kerajian Kampung Purun.

“Para pengrajin purun yang ada di Kelurahan Palam dulunya tidak sebanyak ini, namun pada tahun 2016 Kerajinan Purun mulai dirintis dan berkembang seperti saat ini, dan ini berkat kepemimpinan Walikota Banjarbaru Nadjmi,” ucapnya

Selama tiga tahun terakhir, Aminah mengatakan Pemerintah sangat serius dan gencar-gencarnya melakukan promosi dan pemasaran produk-produk Purun asli Kampung Purun Kota Banjarbaru.

Hingga akhirnya kini, Masyarakat Kelurahan Palam, khususnya Kampung Purun telah menetapkan membuat kerajinan berbahan dasar Purun sebagai mata pencaharian sehari-hari masyarakat sekitar.

“Bahkan di Kampung Purun ini sendiri sudah ada 4 Kelompok Pengrajin Purun, dimana satu kelompoknya terdiri dari belasan hingga puluhan anggota,” ungkapnya

Kepada sejumlah wartawan yang melakukan kunjungan ke Kampung Purun, Aminah menjelaskan yang menjadikan Kerajinan Purun dari Kampung Purun berbeda dari yang lain, karena Purun yang menjadi bahan dasar kerajinan didapat, diproses dan diolah langsung dari Kampung ini.

“Sehingga kerajinan yang dihasilkan tidak diragukan lagi kualitasnya dan yang jelas harga tentu bersaing,” jelasnya

Untuk harga satu kerajianan purun sendiri, berkisar dari harga Rp.5.000,- hingga Rp.100.000,- tergantung dengan ukuran, jenis, dan pola anyaman purun yang diinginkan.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama