By 
BANJAR,REPORTASE9.COM – Direktorat Jenderal Imigrasi Kalimantan Selatan gelar peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke 73 dengan tema “Imigrasi Berbakti” di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Perempuan kelas II A Martapura. Selasa,(24/1/2023).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham ( Kemenkumham) Kalimantan Selatan Faisol Ali mengatakan, kegiatan Bhakti Sosial ini merupakan rangkaian acara dari peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke 73.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan bhakti sosial di Lapas Perempuan Kelas II A Martapura,”terangnya.
Fasiol juga menerangkan selain Bhakti Sosial ada juga berbagai rangkaian acara lainnya, seperti gowes, hingga tabur bunga nantinya pada tanggal 26 Januari 2023.
Tak lupa ia juga mengapresiasi atas suksesnya rangkaian Hari Bhakti Imigrasi ke-73, yang dilaksanakan di Lapas Perempuan Martapura kali ini.
Lanjutnya Faisol lagi menerangkan bahwa, dalam kegiatan Bhakti Sosial ini, pihaknya juga memberikan bingkisan kepada warga binaan sebanyak 580 bingkisan.
“Jadi isi bingkisan tersebut itu yang jelas untuk kebutuhan warga binaan,”ungkapnya.
Disamping itu Kepala Divisi Direktorat Jenderal Imigrasi Junita Sitorus menerangkan, ada beberapa rangkaian kegiatan dalam Peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke 73 ini. Jadi dari Direktorat Jenderal Imigrasi menetapkan ada rangkaian-rangkaian kegiatan.
Salah satunya Imigrasi Berbakti yaitu memberikan sumbangsih atau bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang memerlukan bantuan.
“Kami juga menganggap bahwa Warga binaan juga termasuk kelompok masyarakat yang memang pantas untuk kita berikan santunan,”ungkapnya.
Sementara itu, Kalapas Perempuan Martapura, Lilis Yuaningsih merasa bangga, dan berterima kasih atas ditunjuknya Lapas Perempuan Martapura, sebagai tuan rumah dilaksanakan nya acara bakti sosial, dalam rangkaian peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-73.
Dalam kegiatan ini pula, ia mengatakan, warga binaan pemasyarakatan Lapas Perempuan Martapura berkesempatan untuk menampilkan potensi diri, dan kemahirannya.
“Ini salah satu upaya yang kami lakukan di Lapas Perempuan Martapura, jadi warga binaan itu tidak di dalam sangkar lagi, tetapi sekarang di dalam sanggar,”
Lanjutnya Lilis mengatakan, di Lapas Perempuan Martapura, warga binaan mendapatkan berbagai macam pembinaan sesuai keahliannya, seperti membuat sasirangan, membordir, berkebun hidroponik, budidaya lele, hingga produksi amplang.
“Disini mereka berkreasi, dan berinovasi, sesuai dengan keahlian masing-masing,” pungkasnya.
Comments