Berita UtamaDaerahPeristiwa

Ikan Mati Massal Sepanjang Aliran Sungai Riam Kanan

0

Dinas Perikanan Kabupaten Banjar bersama perwakilan Anggota DPRD Kabupaten Banjar melaksanakan peninjauan lokasi fenomena matinya ratusan ribu ekor ikan milik Penambak ikan Keramba Jala Apung (KJA), di sepanjang aliran Sungai Riam Kanan, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kamis (17/10).

Selain melaksanakan peninjauan, rombongan Dinas Perikanan Kabupaten Banjar yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banjar, Riza Dauly juga melaksanakan pembersihan aliran sungai dari bangkai ikan yang dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan, sesuai dengan saran masyarakat setempat.

Menurut Ketua Kelompok Budidaya Ikan Desa Sungai Alang, Muhammad Refqi pada zaman dulu antara masyarakat dengan pengelola irigasi Riam Kanan ada memiliki kesepakatan, apabila terjadi kekeringan seperti ini.

“Dulu ada ketentuan apabila ada kekeringan seperti ini, maka air akan dibagi 50 banding 50, dimana 50% untuk irigasi dan 50% untuk aliran sungai,” ujar Refqi.

Tetapi, ungkap Refqi, hal ini tidak lagi diperhatikan, sehingga terjadilah kasus kematian ikan seperti sekarang hingga menyebabkan ratusan ribu ikan mati akibat kurangnya aliran air ini.

Terkait akan hal tersebut, masyarakat yang berada di aliran Sungai Riam Kanan langsung mencoba menghubungi pihak terkait, baik di Kabupaten dan Provinsi untuk bersama-sama menangani dan mencarikan solusi masalah ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Banjar, Riza Dauly mengungkapkan langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencegah kematian ikan ini agar tidak meluas hingga ke petambak lain yang berada di hilir aliran sungai Riam Kanan, adalah membersihkan bangkai ikan tersebut.

Kepala Dinas Perikanan Banjar, Riza Dauly

“Dalam waktu dekat kita bersihkan dahulu bangkai ikan yang sudah mencemari sungai. Kematian ikan ini belum terdampak hingga ke hilir, sehingga kami meminta agar para penambak ikan menambahkan suplemen untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan ikan terhadap penyakit,” ujarnya.

Selain itu, Riza Dauly mengungkapkan akan memperkuat hubungan dengan organisasi vertikal seperti BMKG dan Komisi Irigasi Dinas PUPR Kalsel untuk mengatur siklus budidaya ikan di aliran Sungai Riam Kanan.

“Sehingga bencana seperti ini tidak menjadi kebiasaan setiap tahunnya. Kita dapat simpulkan dalam budidaya ikan disini ada 2 prilaku, yaitu prilaku alam dan prilaku budidaya. Untuk alam bisa direkayasa dengan teknologi tinggi, sedangkan  untuk budidaya akan kita lakukan langkah yang tepat melalui edukasi, bimbingan dan memfasilitasi penambak ikan,” ungkap Riza Dauly.

Dengan tindakan tersebut, kerugian senilai 1 miliar yang dialami masing-masing penambak ikan ini saat ini diharapkan tidak menjadi jadwal tahunan jika terjadi kemarau panjang.

“Ke depan kita juga akan memfasilitasi untuk membantu pembenihan bagi para penambak ikan, tentu saja dengan restu dari DPRD Banjar. Dalam jangka pendek, kami akan membagikan stok benih ikan kami kepada kelompok penambak ikan yang sudah berbadan hukum,” janji Riza Dauly.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama