Daerah

Hindari Krisis Ekonomi, Kadin Kalsel Gelar RAPIMPROV

0

KALSEL, REPORTASE9.COM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (RAPIMPROV) guna menghadapi Krisis Ekonomi dengan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Best Western Kindai Hotel, Senin (11/01) bertujuan  sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan dengan mengusung tema Era Peradaban Baru UMKM Kalsel Go Digital.

Dalam sambutan Gubernur Kalsel yang diwakili oleh Asisten ll Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kalsel, Syaiful Azhari menyampaikan Bank Dunia (World Bank) kembali mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 menjadi minus 2,2%.

Disebutkannya pada triwulan ketiga tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Kalsel terkontraksi di kisaran 4,68%, sedangkan di triwulan kedua, terkontraksi 2,63%.

“Kontraksi ini sangat dipengaruhi turunnya permintaan produksi Batubara dan hasil pertanian Daerah. Untuk itu, kita perlu mengembangkan dan mengoptimalkan sektor-sektor perekonomian lainnya, seperti Pariwisata, UMKM serta pengembangan ekonomi secara digital,” Ungkapnya.

Dikatakannya Pemerintah optimis di tahun 2021 ini, bisa bangkit di sektor perekonomian, karena menurut Global Economic Prospect, edisi Januari 2021 proyeksi World Bank terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 akan tumbuh positif 4,4%.

Sehingga dalam upaya pemulihan ekonomi, Pemprov Kalsel terus berupaya menjaga daya beli masyarakat.

“Kenapa menjaga daya beli masyarakat itu penting? Karena daya beli masyarakat sangat berpengaruh terhadap kinerja produksi dan distribusi barang dan jasa, meski Dunia Usaha sejatinya memegang peranan penting dalam upaya pemulihan perekonomian Nasional,” Terangnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Kalsel, IR H Edy Suryadi mengatakan Rapimprov hari ini membahas terkait dengan organisasi Kadin Provinsi Kalsel, kemudian menyikapi terhadap perkembangan ekonomi Kalsel dan mencarikan solusi, memberikan masukan kepada Pemprov Kalsel dan Kadin Kabupaten/kota, serta Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalsel, yang terkait dengan situasi menurunnya ekonomi Kalsel.

“Yang paling kami harapkan Pergub untuk perlindungan pengusaha Daerah, pengusaha lokal, yang mana Perdanya sudah terbit dan kita harapkan Pak Gubernur memberikan Pergubnya atau petunjuk teknis, sehingga Perda tersebut bisa berjalan sesuai harapan kita”, imbuhnya.

Lantas mengapa IR H Eddy Suryadi mengharapkan Pergub untuk perlindungan pengusaha-pengusaha daerah? Dikatakannya lantaran perusahaan-perusahaan kecil menengah itu terkena imbas dari pada pandemik.

“Kita harus melindungi pengusaha kita di Daerah Kalsel ini agar terus bisa berkifrah”, ujarnya.

Disebutkannya dampak-dampak yang mengakibatkan terjadinya penurunan ekonomi di Kalsel salah satunya ialah sumber tambang batu bara dan perkebunan.

“Yang menjadi penghasil devisa terbesar, sekarang pemesanan batu bara mengurang, dan itu perlu kita pikirkan, sumber apa yang harus kita lakukan, karena Kalsel perlu memikirkan 10 atau 20 tahun kedepan”, katanya.

IR H Edy Suryadi mengaku kesulitan untuk melakukan terobosan-terobosan baru lantaran terkendala dana dalam pembinaan, maka dari itu lah ia mengajak pemerintah untuk bergabung bersama dalam melakukan pembinaan terhadap Daerah pengusaha.

“Inovasi kami, jadi sebetulnya kami sudah menyiapkan pelatihan-pelatihan tapi terbatas, karena biaya yang kami pakai hanya biaya dari organisasi (iuran anggota). Sehingga kami kesulitan untuk melakukan terobosan-terobosan terbaru. Makanya kami tadi mengajak Pemerintah, pertama di Pergubnya agar Pengusaha yang di bina dilindungi”, jelasnya.

“Jangan sampai nanti UMKM kita mendapat pinjaman tapi tidak bermanfaat dan tidak menghasilkan. Ini harus kita bina, daerah melakukan pembinaan sebagai wadahnya” Sambungnya.

Kemudian selaku Bendahara Panitia Rapimprov Kadin Kalsel 2021, M Syaripuddin menambahkan bahwa ia juga mendorong Pergub sehingga Perda bisa di jalankan oleh Pengusaha-pengusaha di Kalsel. Kemudian untuk kedepan dikatakannya ia sudah inisiasi melakukan dan akan membuat Raperda ekonomi kreatif dan UMKM.

“Ini sebagai wadah teman-teman UMKM agar bisa mengakses bantuan permodalan dan lain sebagainya, sehingga UMKM bisa tumbuh di Kalsel”, ungkapnya

Ia menjelaskan bahwa Perda UMKM dan ekonomi kreatif ini adalah perlindungan bagi teman-teman pelaku UMKm.

“Kalo jasa konstruksi kan sudah ada Raperdanya, sekarang tinggal pelaku UMKM, karena bagaimanapun juga hampir 80% pelaku UMKM kita ini, yang pertama adalah kesulitan akses dalam perizinan sementara ini, terus kesulitan dalam akses permodalan, dan kesulitan dalam akses mendapatkan bantuan-bantuan di tengah Pandemi Covid-19, inilah yang akan kita susun nanti kedepan,” Pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah