Berita UtamaDaerahEkonomi

Hampir “Ambruk”, Rusdiana Hanya Dapat Berpasrah Dengan Keadaan

0

Rusdiana alias Irus (39) warga Desa Sungai Alang Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar harus rela tinggal bersama saudara dan dua keponakannya dalam rumah yang kian memprihatinkan.

Pasalnya, rumah kayu yang merupakan warisan dari kedua orang tuanya yang dibangun sekitar tahun 1997, kondisinya kini semakin memprihatinkan karena termakan oleh usia. Dapat terlihat dari dinding-dindingnya yang sudah berlubang, lantai rumahnya yang hampir ambruk, dan atap rumah yang sudah bocor.

Menurut Rusdiana alias Irus, dirinya hanya bisa berpasrah dengan keadaan. Ihwalnya profesinya sebagai buruh karet hanya mampu untuk makan sehari-hari saja bersama saudara dan dua keponakannya.

Rusdiana alias Irus (39) warga Desa Sungai Alang Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar

“Kalau ditanya tentang penghasilan saya untuk menyadap karet milik orang, hanya sekitar 500 ribu rupiah. Saya tinggal bersama adik saya dan dua keponakan saya yang masih bersekolah, satu bersekolah kelas 1 SMA dan yang satunya sekolah kelas 6 SD,” ujarnya

Rusdiana mengungkapkan beberapa waktu lalu pihak Desa setempat telah memberikan bantuan untuk membangunkan sebuah toilet. Namun, terkait akan kondisi rumahnya tersebut, dirinya mengatakan belum mengetahui , malah dirinya mendengar ada oknum yang mengatakan menunggu rumah tersebut roboh baru bisa mendapatkan bantuan perbaikan.

Dinding dan atap rumahnya sudah berlubang, bahkan kondisi dinding dapurnya sudah miring hampir ambruk

Sementara itu, salah seorang tetangga, Mardiana (41) mengungkapkan cukup prihatin dengan kondisi rumah milik Rusdiana tersebut. Namun, Mardiana mengatakan tak dapat membantu dikarenakan sama-sama tak berdaya.

“Kasian saja melihat, tapi tak bisa membantu, hanya bisa memandang saja, karena sama-sama tak berdaya. Kalau ada bantuan bedah rumah seperti di acara TV, pastinya rumah Rusdiana ini yang kami pinta diperbaiki pertama,” ujar Mardiana.

Terkait akan hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjar, Ahmadi mengungkapkan saat ini Pemerintah Daerah memiliki program bantuan yang disalurkan melalui Dinas Sosial untuk renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjar, Ahmadi

“Untuk rehab ini Kabupaten Banjar menganggarkan dalam APBD Kabupaten Banjar sebanyak 30 unit, lalu ada bantuan dari Provinsi sebanyak 5 unit dan kita juga mendapatkan bantuan dari pusat sebanyak 160 unit. Anggaran untuk masing-masing rumah sebesar 15 juta per-unit, masyarakat nanti bergotong royong merehab rumah tersebut,” jelas Ahmadi.

Rumah yang akan menerima rehab Rutilahu sendiri, ujar Ahmadi harus sesuai dengan standar tertentu, yaitu hanya bagi masyarakat tak mampu yang terdata dalam Basis Data Terpadu (BDT), mendapatkan Beras Sejahtera (Rastra), Program Keluarga Harapan dan bukti hak milik rumah.

Sedangkan terkait rumah milik Rusdiana alias Irus (39) warga Desa Sungai Alang Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjar mengungkapkan setelah dilakukan pengecekkan, ternyata Rusdiana belum termasuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) masyarakat penerima Bantuan.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjar sebut Rusdiana belum termasuk dalam BDT, meski telah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera

“Sehingga sebelum dimasukkan dalam program bantuan Rutilahu, masyarakat tersebut harus dimasukan terlebih dahulu, baru diusulkan program bantuan Rutilahu-nya melalui Petugas Desa, TKSK, maupun langsung ke Dinsos,” kata Ahmadi.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Berita Utama