Ekonomi

Gapoktan Mentewe Pertama Kali Budidaya Sistem Bioflok

0

TANBU, REPORTASE9.COM – Budidaya Ikan Air Tawar Sistem Bioflok pertama kali di Kabupaten Tanah Bumbu dicetuskan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Kecamatan Mentewe Desa Sari Mulya Kabupaten Tanah Bumbu diberi nama Pokdakan Sido Rukun, Rabu (18/11).

Teknologi budidaya ikan sistem Bioflok adalah suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.

Ditemui oleh wartawan dari reportase9, Sabar Idris selaku Ketua Gapoktan, menjelaskan ia dan temannya dari PPL Pertanian saat terpikir ide tersebut kemudian termotivasi pertama kali belajar melalui informasi di media sosial dan berlanjut melakukan perundingan dengan tokoh pendamping yang ada di desa dengan tujuan agar dapat mengembangkan dan menyebarluaskan ke masyarakat banyak.

Dana dari Budidaya Ikan Air Tawar Sistem Bioflok ini berasal dari dana Gapoktan setempat, Budidaya tersebut berlokasi tepat di samping kediaman rumahnya, terlihat memiliki jumlah 8 Kolam Bioflok aktif, terdiri dari 3 Kolam Nila, 2 Kolam Patin dan 3 Kolam Lele.

“Yang jelas dana yang kita pakai menggunakan dana Gapoktan Sari Mulya Makmur, kebetulan saya Ketua Gapoktannya, dari pada kas itu mandek tidak berkembang, jadi kita buat usaha, siapa tau berhasil kita kembangkan ke masyarakat luas, ini usaha bersama,” ungkapnya.

Ia menerangkan bahwa Budidaya ikan air tawar menggunakan sistem Bioflok ini pertama kalinya ada di Kecamatan Mentewe bahkan di Kabupaten Tanbu sendiri, dimana satu bulanan yg lalu pihaknya mendapat kunjungan dari Balai Riset Budidaya Ikan Air Tawar Bogor.

Sabar Idris pun menyampaikan beberapa kendala dengan sistem Bioflok ini karena pihaknya belum berpengalaman sebelumnya sehingga ikan mengalami stres.

“Awalnya banyak mengalami kendala karena kita belum tau sama sekali, ikan banyak yang stres karena kondisi air kurang sehat, nafsu makan kurang dan sebagainya, tapi berdasarkan pengalaman tersebut dan akhirnya sekarang ini ikan bisa dalam kondisi sehat,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan untuk bibit ikan air tawar jenis Lele dipesan melalui PPL Perikanan jenis Lele Mutiara yg langsung didatangkan dari Suka Bumi, ikan jenis Patin dan Nila didatangkan dari Mandi Angin Kota Banjarbaru.

Perkiraan panen Ikan Lele berkisar 1 bulan mendatang, Nila akan dipanen perkiraan di awal tahun baru, sedangkan Patin memerlukan proses lebih lama panen dengan harga jual yg lebih tinggi, harga jual dari Ikan jenis Nila berkisar Rp. 35 K per kilogram sedangkan Lele berkisar Rp. 16/25 K per kilogram dan Patin seharga Rp. 25 K per kilogram.

Sabar Idris mengatakan pihaknya sebelumnya telah berdiskusi dengan para pengurus, kemudian mendapat persetujuan, mengadakan perkumpulan untuk membuat Budidaya ikan air tawar dengan sistem Bioflok secara bersama, kini mereka telah kembali membeli peralatan untuk membuat suatu perkembangan lebih lanjut.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Ekonomi