Daerah

Evaluasi PSBB Kabupaten Banjar, Masyarakat Diharapkan Tak Salah Paham New Normal Life

0

Panitia Khusus (Pansus) Percepatan Penanganan Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar menggelar rapat evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Banjar, Jumat (29/05).

Kegiatan rapat evaluasi  dipimpin langsung Ketua Pansus, Ahmad Syarwani dan dihadiri juga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Banjar, bertempat di Ruang Paripurna DPRD Banjar, Martapura.

Dalam kesempatannya ketua Pansus, Ahmad Sarwani menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 dan Satgas PSBB yang telah melaksanakan tugasnya secara maksimal yang akan berakhir hari ini Jum’at (29/05), meskipun mungkin masih ada kekurangan.

“Kami sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 dan Satgas PSBB, karena telah bertugas secara maksimal tanpa ada menimbulkan gejolak di masyarakat, mungkin kita tidak memperpanjang masa pemberlakuan PSBB, namun kita cari upaya untuk tetap bisa menahan penyebaran Covid-19 agar tidak menjadi bomerang kepada kita.” Ujarnya.

Disamping itu, Ketua DPRD Banjar, M Rofiqi mengatakan wilayah Kabupaten Banjar merupakan perlintasan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Lainnya, sehingga sangat rentan akan potensi penyebaran Covid-19.

Berkaitan akan hal tersebut sekarang, lanjut Rofiqi pihaknya akan memasuki tatanan skenario kehidupan normal baru atau new normal life, sebagaimana wacana dari Presiden Republik Indonesia dan keputusan Pemerintah Daerah.

“Saya harapkan new normal ini benar disosialisasikan agar masyarakat tidak salah paham dengan yang dimaksud new normal itu.” Ungakapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar M Hilman mengatakan pihaknya tidak hanya melaksanakan pembatasan dan hal teknis dilapangan, akan tetapi tracking, Rapid test dan Swab test juga dilaksanakan secara berkelanjutan.

Selama masa PSBB Kabupaten Banjar, Tim Gugus Tugas Covid-19 telah melakukan 3000 Rapid test dengan rincian 2000 untuk masyarakat umum dan 1000 untuk tenaga kesehatan

“Sesuai tujuan awal maksud dari PSBB agar bisa aktif dan optimal melakukan tracing, tracking dan memetakan penyebaran Covid-19. Alat untuk melaksanakan test kita masih banyak tersedia namun kita terkendala  keterbatasan personil, lambatnya mendapatkan hasil dari sampel yang dikirim ke laboraturium karena banyaknya antrian sampel dan tingkat kepatuhan masyarakat yang kurang sehingga kontak erat berisiko tinggi selalu bertambah terus.” paparnya

Hilman juga menambahkan, setelah masa PSBB kita diminta untuk menerapkan skenario tatanan kehidupan normal baru atau new normal, walaupun syarat kita balum memenuhi untuk itu,  namun kita harus tetap waspada, pola gaya hidup kita harus menyesuaikan dengan kondisi Covid 19 dengan protokol Covid 19.

“Mungkin nanti akan ada pelonggaran pembatasan sosial, namun menyesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat kita yang agamis, prioritas yang mana saja yang dapat kita longgarkan sesuai dengan protokol Covid-19. Mungkin nanti bisa saja dimulai dari majelis pengajian walau dengan jumlah jamaah yang terbatas tapi bisa kita minta dukungan dari Dinas Kominfo agar jamaah yang lain dapat menyimak secara streaming.” Ujarnya.  

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah