AdvertorialKabupaten Tanah Bumbu

Dukung Literasi, Dispersip Tanbu Lakukan Ini

0

TANBU, REPORTASE9.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Dispersip Kab Tanbu) mengadakan forum diskusi dan silaturrahmi barsama  Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Pusat dan Kaum Literasi maupun Komunitas di wilayah karya anak Tanah Bumbu, Rabu Sore (6/10).

Sinergitas dan kerjasama antar pihak berkepentingan perlu dibentuk, perkara yang inklusif mengenai akses baca yang memedai di pemukiman yang terbilang masih sulit dijangkau dan belum sepenuhnya merata memerlukan kerjasama yang dibangun dengan suka cita tanpa mengintimidasi siapapun.

Selain itu, edukasi dan perubahan cepat digitasisasi cenderung tak seimbang. Budaya (Culture) minat membaca buku di kedaerah maupun di sekolahan tergolong alami penurunan sehingga perlu adanya dorongan program penggerak untuk tetap menumbuhkan minat baca di masyarakat.

Kegiatan yang digelar pada hari ini memiliki dasar tujuan untuk mendiskusikan program terlaksana selain juga terjadi jalinan silaturrahmi untuk saling mengenal lebih dalam makna pentingnya membangun sebuah literasi.

Diantaranya adalah Literasi Bestari, Forum Anak, Komunitas Kopi Ambar dan Ikma Tanah Bumbu sebagai bentuk wadah maupun sarana untuk mengapresiasi karya baik sastra maupun seni ataupun sebuah bakat dan aspirasi yang ingin disampaikan, diungkapkan serta dikembangkan dimasyarakat yang tentunya tidak lepas dari  dukungan pihak Pemerintah Daerah Kab. Tanbu.

Nur Rochmah sebagai Kepala Bidang Pengembangan Perpustaan dan Kegemaran Membaca Dispersip Kab. Tanbu, mengungkapkan bahwa pihaknya selalu berupaya mendukung kegiatan positif literasi maupun komunitas yang ada. Perkumpulan kali ini juga sebagai bentuk diskusi untuk mendapatkan masukan positif sebagai perbaikan perpustakaan nantinya.

“Kita ada tamu dari Perpustakaan Nasional, Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, hari ini tadi setelah mengunjungi dua desa penerima manfaat program, lalu kita duduk bersama literasi dan komunitas. Kami dari Dinas Perpustakaan mendukung pergerakan dari kegiatan literasi, silahkan menggunakan perpustakaan ini sebagai fasilitas pendukung, asalkan datang lebih dulu untuk memberikan informasi agar bisa disiapkan,” ungkapnya.

Sedangkan, Wahyu Tri Tejo Kusumo sebagai Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial bersama rekannya Annisa, menyampaikan bahwa reformasi sederhananya adalah bagaimana perpustakaan bisa memberi manfaat ke masyarakat. Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah dibuka sejak tahun 2018.

“Maksud dan tujuan pertemuan ini ialah lebih ingin bantuan dari temen-temen dalam kerjasama, terutama dari mahasiswa yang punya semangat dan kreatifikas untuk membantu promosikan perpustakaan sebagai tempat diskusi bebas dari inklusi apapun dan disini juga difasilitasi yang sifatnya terbuka untuk masyarakat,” pungkas Wahyu.

Dirinya berharap, bisa menjalin silaturahmi serta kerjasama yang bertahan dan berkelanjutan dalam memberikan manfaat demi saling terlibat memberikan kajian ilmu yang berfaedah, kegiatan cinta buku dan membaca. Perpustakaan menjadi suatu tempat yang punya keunggulan dari pada tempat lain yaitu perpustakaan sebagai penyatu dari perbedaan yang ada di kalangan masyarakat. 

Dengan mensyukuri adanya bangunan perpustakaan yang megah dan bisa menghasilkan hal-hal yang positif yang terukur.

Di sisi lain, Komunitas Kopi Ambar merupakan sebuah komunitas pegiat fotografi dan gambar maupun videografi dimana anggotanya terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki satu gagasan yang sama (menyatu) maupun satu tujuan pemikiran, jelas Mia selaku Penggagas Kopi Ambar.

Forum Anak terbentuk sebagai wadah bagi anak-anak untuk dapat menyampaikan aspirasinya untuk di dengarkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat, sebagai pelopor maupun pelapor dengan kegiatan edukasi terhadap anak dan kreatifitas terutama gemar membaca, jelas Aziz selaku Penggagas Forom Anak.

Literasi Bestari merupakan sekumpulan kaum muda dengan bakat dan kemampuan individu masing-masing yang kemudian tergabung dalam satu perkumpulan dengan niat dan tujuan yang sama. Sebagaimana bisa dituangkan dalam peran dan pentingnya suatu literasi dibentuk lewat peduli lingkungan serta menciptakan regenerasi yang suka berkreasi dan berkarya secara positif di masyarakat, jelas Yurham dan Ilham selaku Penggagas Literasi Bestari.

“Kita terus melengkapi dan memenuhi sarana dan prasarana yang ada diperpustakaan ini, menuju tempat yang bisa menuangkan seluruh kegiatan, kami sangat terbuka kepada literasi dan komunitas yang ingin menuangkan berkegiatan apapun, dimana harapan nantinya semua apresiasi kegiatan anak muda Tanah Bumbu bisa tersalurkan di tempat ini,” tutup Nur Rochmah selaku Kabid Pengembangan Perpustaan dan Kegemaran Membaca Dispersip Tanbu.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial