Politik

Debat Terakhir, Denny Indrayana Soroti Kinerja Petahana

0

KALSEL, REPORTASE9.COM – Dari segmen pertama hingga akhir, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor – Muhidin terus di serang Pasangan Denny Indrayana – Difriadi, pada Debat Final yang diselenggarakan KPU Provinsi Kalsel, Sabtu (28/11) malam, di Stasiun TVRI Kalsel, yang disiarkan secara langsung.

Pada debat terakhir kali ini, KPU Kalsel mengangkat tema mengenai Kesehatan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam dan Energi.

Di segmen pertama, Paman Birin menyampaikan Visi makmur sejahtera berkelanjutan menuju Kalsel Gerbang Ibu Kota Negara. Visi di Bidang Kesehatan yaitu meningkatkan kualitas dan daya saing SDM. Misi di Bidang Infrastruktur yaitu memperkuat sarana dan Prasarana dasar dan perekonomian. Di Bidang SDM dan Energi yaitu memperkuat kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana.

“Dua juta ton kita menghasilkan padi gabah kering giling di tahun 2020 ini, sedangkan kebutuhan kita hanya 400 ribu, artinya pertanian telah menghasilkan surplus sebesar 1,6 juta ton”, ungkap Paman Birin.

Namun pernyataan tersebut ditangkis oleh Denny Indrayana, ia mengatakan dalam 5 tahun terakhir, produksi padi turun dua setengah kali lipat, di tahun 2016 2,3 juta ton, di tahun 2020 991.773 ton.

“Ini menyebabkan petani kita kesulitan secara ekonomi, coba lihat nelayan, anggaran kelautan dan perikanan Kalsel tahun 2020 menurun 82% dari 18,2 M di tahun 2016, menjadi 3,4 M di tahun 2020”, sanggah Denny.

Ia menilai terkait potensi kelautan kita ini, adalah SDM yang terbarukan yang terlupakan.

Kemudian serangan Denny juga terlihat saat menjawab pertanyaan dari tim pemateri debat mengenai Infrastruktur yang dibacakan moderator, Denny menyoroti kinerja sang petahana selama 5 tahun dengan menyebutkan kondisi jalan Provinsi Kalsel, menurut data BPS Kalsel 2019 yang di bacakannya.

“Terkait jalan baik Provinsi juga menurun, jalan Provinsi 756 Km, jalan yang baik Provinsi menurun 33% data BPS 2019, sepertiga jalan Provinsi rusak”, bebernya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Paman Birin justru meragukan data yang di sebutkan Denny. ” Ini kalo kita presentasi, jalan Provinsi yang mantap baik dan sedang 71,7% di 2017, meningkat menjadi 80,25% di tahun 2020, saya juga sangat meragukan data anda?”, tanya Paman Birin.

Selanjutnya puncak serangan Denny terjadi saat Denny menjawab pertanyaan yang dibacakan moderator mengenai Sumber Daya Alam dan Energi.

“Pak Sabirin tadi bicara sumber daya tenaga surya “akan” pertanyaannya, sudah hampir 5 tahun kok masih kaya calon, ini petahana, kok masih rencana, dalam 5 tahun apa yang dikerjakan?”, singgung Denny.

Menurutnya, potensi tenaga surya di Kalsel itu 63 mega watt dan belum termanfaatkan sama sekali, “kalo ini ingin dimanfaatkan tentu ada langkah-langkah yang harus dilakukan dengan segera, sayang sekali kalau dalam waktu hampir 5 tahun, hampir selesai, beliau masih bicara “akan melakukan”, itu kalau saya boleh, tapi kalau petahana harusnya bahasanya bukan “akan” tapi “sudah di lakukan”, dan itu menunjukkan memang ada keterlambatan kebijakan energi yang terbarukan di Kalsel”, nyinyir Denny.

Namun nyinyiran Denny tersebut disambut Paman Birin dengan santai dengan menyebutkan penghargaan yang diraih kurun 5 tahun masa kerjanya.

“Bicara energi yang terbarukan, pembangkit listrik tenaga air, angin, PLTB 70 megawatt dalam proses pembangunan di Tanah Laut. Jadi sangat,, mungkin, apakah telinga anda yang mendengarnya salah?, kita tadi bukan mengatakan baru mau akan membangun persoalan tenaga terbarukan seperti yang anda sebutkan, yang jelas rencana pembangkit tenaga air di Bendungan Tapin, Bendungan Tanah Bumbu, Bendungan Riam Kanan, Bendungan Jorong, banyak sekali, jadi bukan bicara akan, kecuali anda, baru akan. Jadi jelas sekali kalau saya membicarakan bentuk penguatan”, gubris Paman Birin.

Kemudian di penghujung acara debat, Paman Birin menyebutkan penghargaan yang diraih Kalsel, yang disimpangkan paslon nomor 2, “ada 100 penghargaan Kalsel, ini bukan main-main, luar biasa, sampai beberapa yang telah langsung diberikan Presiden, tapi nomor 2 berkata lain, seolah-olah hari ini Kalsel itu rusak berat padahal justru sebaliknya luar biasa, 100 penghargaan tingkat Nasional bukan mengada-ada”, pungkasnya.

Menyikapi sikap Denny selama Debat berlangsung, Calon Wakil Gubernur nomor 1, Muhidin merasa diserang. Dimana Denny mencari cari kesalahan sang petahana. Yang mana debat ini harusnya ajang menyampaikan visi misi.

“Dari awal berdebat penyampaian visi misi itu menyerang paslon kami, seharusnya penyampaian visi misi itu artinya menyampaikan kalau terpilih seperti ini, ini menyerang dari awal sampai akhir, sempat kami balas jangan menyerang lagi lah”, ungkap Muhidin usai debat.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Politik