Daerah

Berperan Penting, Bupati Banjar Serahkan Insentif

0

REPORTASE9.COMSebanyak 380 Guru Agama, Guru Mengaji, dan Penyuluh Agama Islam mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Banjar melalui penyerahan insentif yang dilaksanakan secara simbolis.

Penyerahan insentif tersebut dipimpin langsung Bupati Banjar, Khalilurrahman didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhamad Hilman kepada 25 perwakilan, di Mahligai Sultan Adam Martapura, Kamis (16/07).

Dalam kesempatannya, Bupati Banjar menyampaikan pemberian insentif dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Pemkab Banjar kepada mereka yang memiliki peranan penting dalam memajukan pendidikan agama islam di Kabupaten Banjar.

Khalilurrahman menilai keberadaan guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS sangat penting dalam memajukan Pendidikan agama islam di Kabupaten Banjar.

“Jalannya program keagamaan saat ini sangat terbantu oleh peran mereka. Karena itu saya ucapkan terima kasih pada seluruh guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS yang selama ini telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin untuk kemajuan Pendidikan agama,” ucapnya.

Disamping itu, pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Banjar mengakibatkan seluruh sendi kehidupan ikut terdampak, tak terkecuali para guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS yang tak bisa beraktivitas seperti biasa.

“Sehingga pandemi ini berdampak pada perekonomian mereka. Karena itu sebagai wujud kepedulian kita, Kabupaten Banjar memberikan bantuan insentif pada para guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS menggunakan APBD dari Belanja Tak Terduga Penanganan Bencana Non Alam Covid-19,” bebernya.

Sementara itu Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Banjar, Ahmad Syarwani mengungkapkan pihaknya yang berinisiatif untuk mengusahakan agar guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS juga mendapatkan bantuan.

“Awalnya kita mengajukan sekitar 500 nama, tapi setelah diseleksi berdasarkan KTP dan apakah telah menerima bantuan lain di dapat 380 orang nama.  Mereka ini juga terdampak sehingga tak bisa melakukan kegiatan seperti majelis taklim, ceramah dan khatib jumat, sehingga hal ini kami sampaikan ke pemerintah daerah,” ungkapnya.

Syarwani berharap agar bantuan seperti ini bisa terus berlanjut, karena guru agama, guru mengaji dan penyuluh agama non PNS saat ini menjadi garda terdepan untuk menyampaikan masalah keagamaan dan hal-hal yang berhubungan dengan Covid-19 pada masyarakat.

“Bantuan ini luar biasa dalam menunjang kegiatan keagamaan, apalagi sekarang beberapa kegiatan keagamaan sudah bisa dilaksanakan asal menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah