Ditengah perkembangan industri batako dan bata ringan, usaha batu bata merah tetap eksis dan menjadi bisnis yang menguntungkan, di Kabupaten Banjar, Sabtu (13/07).
Hal itu diungkapkan salah satu pengusaha batu bata merah, Raudah warga Desa Pejambuan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar yang sudah membangun usaha pembuatan batu bata merah sejak tahun 2000.
Menurutnya, meski usaha batu bata merah tidak seramai tahun 2005, Raudah mengungkapkan akhir-akhir ini geliat batu bata merah kembali terasa “manis”. Pasalnya, akhir-akhir ini, harga batu bata merah mulai merangkak naik.
“Sebelum sekitar bulan puasa harga pasaran batu bata merah sempat anjlok, sehingga hasil penjualannya hanya mampu menutupi modal bakunya saja,” ujarnya
Akan tetapi, tambah Raudah, dirinya terus bersyukur, ihwalnya bisnis batu bata merah yang dilakoninya selam belas tahun ini, selalu habis diborong para pelanggan dan mampu menembus pasar luar daerah, seperti Tanah Laut hingga Kalimantan Tengah.
“Alhamdulillah, kini harga pasaran kembali naik dan mampu meraih keuntungan sekitar 30 hingga 40 persen dari modal,” ungkapnya
Menurut data yang dihimpun, dalam sebulan usaha pembuatan batu bata merah milik Raudah mampu memproduksi sekitar 20 ribu biji, dengan harga jual sebesar Rp. 570.000/seribu biji (Lima ratus tujuh puluh ribu rupiah untuk seribu biji batu bata merah.
Comments