AdvertorialDaerahKesehatan

Bantah Terjadinya Penumpukan Vaksin, Rizana Sebut Datang Berbarengan dan Berlimpah

0

BANJARBARU, REPORTASE9.COM – Pasca pernyataan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan tentang terjadinya penumpukan vaksin di Kalimantan Selatan sebanyak 57 ribu dosis dan kurangnya tenaga vaksinator menjadi penyebab rendahnya tingkat persentase vaksinasi di Kota Banjarbaru.

Hal ini menjadi sorotan dan kekhawatiran, bagi instansi kesehatan yang menjadi pelaksana vaksinasi. Salah satunya adalah Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, yang dimana berdasarkan arahan atau instruksi Walikota Banjarbaru diminta oleh Wakil Gubernur Kalsel Muhidin untuk membentuk tim percepatan vaksinasi dan menentukan lokasi tempat strategis untuk menjaring masyarakat, agar bisa setiap hari melakukan vaksin.

Tanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizani Mirza saat ditemui di Gedung Bina Satria, Rabu(06/10) menyatakan bahwa tidak terjadi penumpukan vaksin, namun hanya saja kebetulan dari berbagai instansi yang mengirim pasokan vaksin datangnya berbarengan.

“Tolong dikoreksi kembali, itu bukan penumpukan kebutuhan vaksin yang sebanyak 50.000 itu, tapi karena datangnya berbarengan sehingga dikatakan dari jumlah seperti berlimpah stok vaksin yang tersedia,”jelasnya.

Rizani juga menegaskan vaksin yang datang itu, bukan hanya yang dari Dinas Kesehatan saja. Namun dosis vaksin itu ada titipan dari beberapa instansi yaitu TNI, Polisi Daerah, Hipmi, dan OJK serta juga dari Politeknik Kesehatan.

“50 ribu pasokan dosis vaksin tersebut bukan alokasi untuk Dinas Kesehatan, namun untuk memperlancar kegiatan percepatan vaksinasi agar ketersediaan vaksin tercukupi dan tersalurkan dengan baik kepada seluruh masyarakat Kota Banjarbaru,”terangnya.

Lebih jauh lagi Rizani menerangkan, kegiatan vaksinasi ini terus digalangkan dan terus dilaksanakan disetiap Puskesmas yang tersebar di Kota Banjarbaru ataupun ada isntansi lain yang mengadakan serbuan vaksin masal.

“Mudah-mudahan dengan upaya yang terus dilakukan untuk percepatan vaksinasi ini bisa tepat sasaran. Saya minta tolong kepada masyarakat yang belum divaksin bisa datang ke puskesmas dan kawan-kawan media untuk mendorong seluruh kalangan masyarakat ikut partisipasi dalam mensukseskan program percepatan vaksinasi ini,”harapnya.

Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru HR.Budiman menanggapi hal tersebut mengatakan, mengenai apa yang disampaikan oleh pihak pemerintah provinsi, dalam hal percepatan vaksinasi yang disampaikan oleh Pak Wagub Kalimantan Selatan memang perlu dioptimalkan kembali kegiatan percepatan vaksinasi ini.

“Sebenarnya tidak ada masalah untuk Banjarbaru. Kita jua semua di Kalimantan Selatan khususnya juga di Banjarbaru menginginkan kegiatan percepatan vaksinasi tersebut bisa berjalan dengan baik,”ungkapnya.

Budiman juga tidak menampik akan hal kendala yang terjadi di lapangan dalam proses kegiatan vaksinasi terhadap masyarakat di Kota Banjarbaru yaitu kurangnya SDM Vaksinator sebagai tenaga ahli penyuntik vaksin.

“Itu memang ada kendala yang kita hadapi salah satunya adalah masalah tentang SDM vaksinator nya orang yang melakukan vaksin orang yang melakukan vaksinasi dan tersebut tentunya harus mempunyai keahlian dalam hal ini minimal perawat dan dokter ataupun tenaga medis ahli lainnya,”bebernya.

Adapun gagasan Budiman dalam hal untuk mengatasi permasalahan ini, tentu perlu koordinasi dan kerja sama Pemerintah Kota Banjarbaru dengan instansi-instansi yang memiliki SDM yang ahli sebagai tenaga medis. Contohnya bisa bekerjasama dengan pihak Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Kedokteran dan Civitas Akademik Kesehatan lainnya, serta merekrut tenaga relawan kesehatan agar ikut berpartisipasi dalam menangani pandemi covid-19.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Advertorial