Kota BanjarbaruPendidikan

Aplikasikan Kurikulum Merdeka Kota Banjarbaru Berupaya Adaptasi

0
Sumber : https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/

BANJARBARU, REPORTASE9.COM – Dengan berubahnya metode pembelajaran oleh Kemendikbudristek RI, yaitu menggunakan Kurikulum Merdeka. Kota Banjarbaru pun berupaya beradaptasi untuk mengaplikasikan kurikulum tersebut.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, perlu penetapan satuan pendidikan pelaksana implementasi Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri.

Implementasi Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri pada tahun ajaran 2022/2023 dimulai dari usia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam) tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas IV, kelas VII, dan kelas X pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru Dedy Sutoyo mengatakan, Kurikulum Merdeka ini sebenarnya salah satu episode dari konsep Merdeka belajar. Digaungkan oleh Kemendikbudristek RI, itu ada 19 episode salah satunya itu Kurikulum Merdeka ini, yang disupport untuk prinsip kerja pertama Sebenarnya ada namanya program yaitu guru penggerak dan program sekolah penggerak.

“Program sedang jalan cuma ternyata di perjalanan ada metode-metode yang kembangkan kepada kepala sekolah,untuk mengikuti semacam kompetensi mengakses kurikulum tersebut,”ungkapnya. Senin,(1/8/2022).

Dedy menjelaskan, dimasa sekarang semua sekolah di Banjarbaru akhirnya harus siap melaksanakan Kurikulum merdeka, cuma kurikulum merdeka itu sendiri pun masih tahap proses pembelajaran atau adaptasi.

Kurikulum Merdeka ini dikembangkan pecahannya menjadi tiga macam yaitu Merdeka Belajar, meredeka Berubah, dan Merdeka Berbagi.

“Merdeka belajar itu masih menggunakan K13 dengan memakai prinsip-prinsip kurikulum merdeka, prinsip-prinsip pengenalan konsep project- project perubahan di sekolah-sekolah,”terangnya.

“Merdeka berubah ini si Guru dan komunitasnya itu boleh membuat kurikulum sesuai standar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan menilai kemampuan SDM di sekolahan, fasilitas yang tersedia melihat kepada potensi setiap anak,”tambahnya lagi.

Di Dinas Pendidikan kita disuruh membikin Project Manager Office (PMO) untuk melihat bagaiamana memanajemen kepada kebutuhan-kebutuhan untuk berjalannya Kurikulum merdeka, dan memikirkan pendanaan-pendanaan yang tidak tercover.

Diketahui Sekolah Penggerak saat ini di Kota Banjarbaru itu ada 4 SMP , 4 SD, dan 4 TK yang menjadi pilot project.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like