Daerah

Ada Apa ?Bantuan Alsintan “Menganggur”

0

Puluhan Alat Pertanian bantuan dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI)  kepada Pemerintah Kabupaten Banjar terkesan ‘menganggur’ dan tidak digunakan secara efektif.

Hal ini terlihat di halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura (TPH) Kabupaten Banjar, belasan alat pertanian teronggok, bahkan sebagian masih terbungkus plastik sebagai tanda tak tergunakan.

Hal itu mengundang kekhawatiran, alat tersebut rusak, karrna jika tidak digunakan secara efektif maka lambat laun, akan mengalami pengeratan dan hanya menjadi sebuah besi tua atau mangkrak. 

Disinyalir, puluhan Alat Pertanian tersebut jadi tidak dapat digunakan secara efektif bagi petani, lantaran alat tersebut tidak sesuai dengan lahan pertanian yang ada di Kabupaten Banjar. 

Puluhan unit Alat Pertanian bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dimaksud,  diantaranya berupa 30 unit Transplanter atau Mesin Tanam dan 11 Unit Mesin Perontok  Multi Guna,  untuk tanaman padi,  jagung,  dan kedelai di Kabupaten Banjar.

Bantuan tersebut, merupakan bantuan yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 dan 2018 untuk petani di Kabupaten Banjar. 

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar, M Fachry menuturkan Alat Pertanian tersebut tidak dapat difungsikan secara efektif.

Bantuan alat pertanian dari Kementan RI teronggok di halaman kantor DTPH Kabupaten Banjar.

Pasalnya, Lahan Pertanian di Kabupaten Banjarpada umumnya merupakan Sawah Rawa Lebak yang ketinggian airnya kadang cukup tinggi. 

Sementara itu,  untuk Mesin Perontok Super Multi Guna, dinilai tidak maksimal dalam melakukan proses pemanenan. 

Meski demikian,  tambah Fachry, beberapa Alat Pertanian yang tidak dapat difungsikan secara efektif, pihaknya (Dinas TPH Banjar)  berusaha memaksimalkan beberapa alat lainnya,  seperti Traktor dan Mesin Pompa Air. 

“Untuk alat seperti Traktor dan Mesin Pompa Air, tersedia dan dapat digunakan para petani dengan sistem pinjam pakai,” ujarnya.

Sedangkan, tambahnya lagi.  Untuk Transplanter dan Mesin Perontok Multi Guna, pihaknya telah berupaya memodifikasi agar penggunaan dapat dimaksimalkan, saat digunakan para petani. 

Muhammad Asfiani

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

You may also like

More in Daerah